Thursday, September 4, 2008

Lobak, telur & serbuk kopi.. ;-)

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan
mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan baginya. Ia tidak
tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah kalah dalam kehidupan.
Dia sudah letih untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah
selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang tukang masak, membawanya ke dapur. Dia mengisi 3 periuk
dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di ketiga-tiga periuk
tersebut mendidih. Ia menaruh lobak merah di dalam periuk pertama, telur
di periuk kedua dan ia menaruh serbuk kopi di periuk terakhir.

Dia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak tertanya-tanya dan
menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan oleh
ayahnya.
Setelah 20 minit, si ayah mematikan api. Ia menyisihkan lobak dan
menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang
lain, dan menuangkan kopi di mangkuklainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?"
"Lobak, telur, dan kopi" jawab si anak.

Ayahnya mengajaknya mendekati mangkuk dan memintanya merasakan lobak itu.
Dia melakukannya dan merasakan bahawa lobak itu terasa enak. Ayahnya lalu
memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya,
dia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Si anak tersenyum
seketika, mencicipi kopi dengan aromanya yang sungguh enak itu.

Setelah itu, si anak bertanya, "Apa erti semua ini, Ayah?"

Ayahnya menerangkan bahawa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama,
perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeza. Lobak
sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus,
lobak menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkerang
tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus,
isinya menjadi keras. Serbuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah
berada di dalam rebusan air, serbuk kopi merubah air tersebut.

"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya.
"Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu
lalui... Ketika kesukaran dan kesulitan mendatangimu, bagaimana kau
menghadapinya? Apakah kamu lobak, telur atau serbuk kopi?

P/S: Kita menjadi apa yang kita pikirkan..Allah takkan mengubah nasib kita
selagi kita tak tuk mengubahnya...setiap kesulitan pasti akan ada
kesenangan...hadapilah dgn penuh kesabaran..

No comments: